Sunday, August 26, 2018


   2 (Pulau+Iman+Tempramen) = 1 + Cinta 

Cinta kita ternyata beda Agama, apa mungkin Tuhan punya rencana?
Awalnya biasa, aku mengenalmu sama seperti orang lain. Aku menganggap itu biasa.
Akhir september aku mengenal kamu. Awal desember aku melupakanmu.
Dan  Kamu mengajariku artinya kehilangan, kamu mengajariku artinya mencintai, kamu mengajari artinya melupakan, kamu mengajariku artinya sakit hati, kamu mengajariku apa itu cinta.

Akhir september 2016, aku  mengikuti satu kegiatan wajib di kampusku, untuk syarat kelulusan kuliah kedepannya. Aku seorang Mahasiswa baru angkatan 2016. Aku diterima dikuliah desain di salah satu universitas di Indonesia. Ini awal perjumpaanku.
Orang sangat mengenaliku dengan tingkahku yang aneh, unik, ceplas ceplos, banyak bicara, banyak tingkah, dan orang mengaggapku ceria.

Disini aku mengenal banyak teman yang unik, aku mengikuti salah satu kegiatan yaitu Student Alternative. 2 hari kegiatan yang cukup melelahkan untuk membuat sebuah instalasi dan lain halnya. Niatnya, aku tidak ingin mengikuti kegiatan tersebut dikarenakan aku baru saja keluar dari rumah sakit .
           
            Malam itu chat grup sangat ramai, banyak yang tidak aku kenal berbincang satu dengan yang lain, dan aku membaca salah satu chat dengan balasan yang terlalu terbawa perasaan. Dibales dikit tersinggung, dibales dikit emotnya sedih dan you know what i mean lahh.. melankolis banget ewhh..
      
      Pagi itu aku datang dengan telat dan buru-buru jalan dari kos ke fakultas. Ternyata, acara itu telah dimulai. Aku datang dengan wajah yang tidak tahu apa apa, karena aku tidak mengikuti gladi bersih acara dan tidak mengikuti saat diberitahukan pemberitahuan tentang syarat untuk acara SA itu. Hehe, aku ke fakultas hanya menggunakan baju dan celana bahan serta memakai sendal dan membawa tas. Karena kebiasaanku yang bangun siang dan nyantai. Ketika aku datang kesana, aku dipakaikan gelang kuning yang menandakan kalau orang yang memakainya itu memiliki riwayat penyakit dan harus diperhatikan dan dijaga oleh teman teman se kelompoknya. Lalu, aku bertemu dengan seseorang, bajunya hitam, memakai kacamata, memakai celana panjang, dan sepatu, serta memakai topi coklat, orangnya putih, kecil dan berwajah seperti anak kecil. Hmm, awalnya aku kira dia teman sekelompokku. Ketika dia bertanya, “sudah minta gelang atau belum?” ya aku jawab “udah, emang kenapa?” jawabanku yang berwajah menyebalkan. Ternyata dia pembimbing kelompokku angkatan 2015. Aku sangat terkejut , “ What?!! Dia LO kita, yang suka baper digrup tadi malem?”. Teman teman menjawab”Iya, emang kenapa ?”

 Waktu terus berjalan, saat dimulai acara. Para kaka senior kedisplinan memulai aksinya untuk menghukum siapa saja yang salah. Tanpa sadar, aku disuruh maju karena aku pake sendal-_-. Huft, padahal bukan karena aku sengaja loh, aku pake sendal karena aku tidak tahu. Sendal yang aku pake itu bukan sendal jepit tapi flatshoes, ternyata gaboleh juga-_-.

“Kesel kesel kesel, kenapa aku ga diberitahu sama pembimbing aku dan teman teman aku kalau ada persyaratan seperti itu”.

 Aku dihukum dengan memakai kantong plastik untuk menutupi sendalku. Aku  semakin merasa risih melihat wajah pembimbing kelompokku. Karena aku melihatnya sungguh menyebalkan, mentang mentang dia pembimbing, sok sok an mencatat catat hal dia tidak sukai. Aku dan teman kelompokku mengikuti acara tersebut, kelompokku sering menjadi masalah dan bulan bulanan untuk dimarahi oleh para senior. Ada yang datang telat banget, benda untuk instalasi tidak dibawa, dan banyak hal lagi. Ah sungguh menyebalkan, teman teman yang cowo pulang untuk mengambil barang untuk instalasi tersebut. Ketika sampai di tempat semula, kita langsung menuju kearah kiri universitas untuk membuat sebuah karya instalasi. Disana cerita dimulai lebih jauh. Seketika kami sampai disana, kami langsung mengerjakan tugas tugas dan membuat karya. Aku melihat salah seorang ada yang bermain biola, aku mendekati orang tersebut dan bertanya, ketika aku mendekati orang itu . pembimbing kelompokku datang dan sok sokan memarahiku agar tidak mengobrol. ah, aku tidak takut dengannya. Namun aku nurut aja sama dia. Aku ikut mengerjakan tugas.

Dzuhur pun berkumandang, demgan dibasahi hujan yang menetes dengan derasnya dan semilir angin yang kencang menimbulkan kesan dingin pada bilu bilur tiap orang disana. Teman teman pada sholat dan pembimbingku sholat. Aku dan beberapa temanku hanya duduk diam menunggu hujan reda karena kami umat nasrani. Ketika hujan reda, pekerjaan mulai dilanjuti. Aku membuat sebuah video dokumenter tentang pekerjaan tersebut, merekam jejak cerita dan menginterogasi tiap tiap orang dikelompokku. Sungguh menyenangkan.
  
Setelah SA (Student Alternative). Aku pun jatuh cinta pada seseorang tanpa aku sendiri menyadarinya. 

14 Desember 2016
            Aku sangat merindukanmu dan aku bawa dalam doaku. Sungguh beban banyak dipikiranku. Aku juga memikirkanmu. Aku sakit. Sakit sekali.

15 Desember 2016
            Aku masih sakit dan memikirkanmu dan aku bawa dalam doaku. Sungguh aku sakit. Sakit fisik dan hati. Aku rindu. Ya Tuhan aku rindu.. tapi aku tetap mencintaimu. Tolong pudarkan rasa ini Tuhan.

16 Desember 2016
            Aku memikirkanmu dan membawamu dalam doa. Kamu ga ngechat aku sama sekali tentang rundown itu. Kenapa?. Kamu gamau ketemu aku?. Aku masih pengen temenan sama kamu. Aku sakit.. Rindu.. masih terbayang.. aku cerita tentang hal ini ke kaka pembina rohaniku, dia nguatin aku. Dan berkata “Suatu saat nanti kamu akan menemukan seseorang yang akan memimpin makanmu dalam doa bersama”. Aku berharap itu kamu. Hmm.. cinta memang buta..

17 Desember 2016
            Pulang natal pemuda digereja. Aku nginep di Asrama temanku, datang menjenguknya. Aku cerita dan aku nangis disana, aku serasa jatuh sejatuh jatuhnya. Aku sakit sekali. Mereka sedih melihatku. Aku seakan tak bisa bangkit. Namun aku tetap kuat ketika merasakan Tuhan. Aku berdoa untukku dan untukmu. Aku mencoba untuk menanyakan kabarmu. Dan menagih janji main kejogja bersama. Namun kamu bales aku dengan cuek. Aku tau kamu ngelakuin itu seperti apa yang aku mau. Namun aku sedih, ternyata aku gabisa. Aku sayang sama kamu. Ga mau kehilangan kamu. Aku ngerti kamu diacara jogja lagi kehabisan uang. Aku ngerti dan aku gamaksa. Namun kamu cuek dan nethink sama aku. Aku sakit..

18 Desember 2016
            Biasanya kita ke gereja nih. Kamu ga ada, aku ga kegereja. Aku berdoa sendiri dikos dan mendoakanmu. Aku fokus terhadap tugasku. Namun aku masih mengingatmu. Stalk IG mu, melihat foto Line mu dan WhatsApp mu. Aku rindu kamu.. sakit..

19 Desember 2016
            Tepat 1 minggu setelah aku jujur sama kamu. Aku merasa nyesel ngomong gitu. Tapi memang aku mau bicara. Ga kerasa. Aku masih mengingatmu dan menyimpan rindu . aku membawamu dan mengingatmu dalam doaku. Aku mencuci fotomu bersama denganku dan aku tempelkan didinding kosku. Aku rindu..

20 Desember 2016
Aku fokus dengan tugasku. Aku kira itu bisa melupakanmu. Namun itu salah. Aku masih rindu kenangan kita dan kamu. Aku mengingatmu dan membawamu dalam doa ku. Sedih..

21 Desember 2016
            Aku masih memikirkanmu. Mengingatmu dan membawamu dalam doa ku. Ketika malam hari, aku minjem motor temen kosku. Aku kangen kamu. Ya, aku beli martabak sendiri. Tempat martabak biasa udah tutup jam 10. Yaudah aku beli ditempat lain. Sambil menunggu aku pergi melihat kosmu, beli minuman di warung depan kosmu, dan melihatmu tidak ada. Aku menitip salamku kepadamu melalui mas yg punya warung hek itu. Aku Rindu..

22 Desember 2016
            Setiap malam aku sakit memikirkanmu, melihatmu dalam galery.  Hari ini aku sudah mulai mengurangi rasa suka ku dan mencoba untuk biasa, namun aku tidak bisa. Ketika pagi melihatmu dikampus seolah tidak melihatku, aku kira kamu menjauhiku. aku negative thinking sama kamu. Lalu , Kamu datang kembali jam 4 sore ngechat aku, untuk bertemu dan membicarakan hal penting. Namun pada saat itu aku tidak bisa karna ada kuliah. Aku penasaran dan menunggu kapan waktunya. Aku pergi ke kos Vya temanmu dari daerah asalmu. Karena aku tau , vya yang nyeritain ke kamu. Ketika aku mendengar kejujuran vya, aku tersentak kaget dan menangis kenapa kamu berubah seperti itu?. Maafin aku ya. Ternyata bukan aku aja yang sakit tapi kamu juga. Kenapa kamu jatuh sejatuh jattuhnya?, kamu bodoh sekali. Aku juga bodoh , karena aku gabisa benci kamu tapi aku peduli kamu karena Tuhan. Maaf ya aku nethink.

23 Desember 2016
            Suasana hari ini berbeda dengan 10 hari lalu sejak saat awal aku jujur padamu untuk menjauhiku. aku baru tau alasanmu dan kejujuranmu secara langsung. Akhirnya kamu memutuskan untuk bersikap dewasa dengan jujur terhadap masalah dan tidak menghindar dalam masalah.  Aku tau hari ini pasti akan terjadi tanpa aku sadari karena setiap hari aku cerita ke Tuhan tentang kamu. Kamu mengajariku tentang semuanya, mengajariku untuk menghadapi masalah dengan berfikir secara dewasa, merubah sikapmu, mengajariku artinya kebaikan dan rasa sayang. Aku kaget mendengar ceritamu, sungguh. Ternyata kamu juga ada rasa suka dan sayang terhadap aku. Setelah aku menghindarimu karena aku ga mau terlalu jauh memiliki hubungan serius  padamu. Aku juga sama. Tapi aku gabisa, aku lebih cinta sama Tuhan. “Jadi kita sahabatan aja” , janji kita berdua dengan sepakat. Namun aku takut mengecewakanmu, aku tidak mau. Aku tau cinta melenyapkan ketakutan. Tapi aku ga yakin. Biarlah Tuhan yang mengatur hal ini. Aku berserah dan berdoa saja. Aku kaget loh saat kamu merubah dirimu menjadi lebih buruk, aku ga mau jadi orang yang merubahmu kearah yang lebih buruk sahabatku. Aku mau jadi orang yang bisa memotivasimu dalam segala hal. Menjadi orang yang selalu bangkit.

“Namun, tetap lakukan itu disaat aku ga ada lagi disisimu. Aku gamau kamu semakin buruk, okay. Janji sama aku. Disaat kamu jatuh ingat Tuhan yang selalu memegang tanganmu dan ga biarin kamu jatuh” .

Kita sama sama memegang prinsip untuk tidak pacaran. Kita terus berada dalam track persahabatan. Sampai kapan?. Sampai Tuhan yang berkata “Sudah waktunya”. Ya, tunggu saja jawaban Tuhan.  Makasih ya udah jujur. Ya aku  bohong kalau aku gabutuh penjelasanmu. Sebenarnya aku butuh, karena aku penasaran.

Awal Kisahku yang baru dengan lembaran kisah baru..

Bertemu lagi menjalani kisah bersama, selama ini tanpa aku sadari aku tertarik dengan kaka LO ku sendiri. Ya  aku melihatnya pada pandangan pertamaku, manusia yang lucu dan sedikit menakutkan tapi sama sekali tidak menakutkan. Tuhan , aku menyadarinya bahwa dia benar mencintaiku :'
Tapi apakah benar Tuhan ? Bolehkah tunjukan aku 3 hal yang menguatkan hatiku bahwa dia benar-benar untukku. 


Waiting Someday.. (2)

Semesta, Lihatlah !

 

Semesta, Jika dunia mengucapkan "tidak", apakah aku harus berhenti atau aku tetap bertahan?


Sunyi mengendap melewati keheningan pikiranku yang kosong dalam dentingan gemericik hujan sore. Aku berfikir tentang sesuatu yang terjadi tanpa aku sadari. Ya aku khawatir, terkadang sesuatu itu terjadi tidak sesuai keinginanku. Bulan sabit sudah tidak lagi tersenyum, Ia sudah muram. Mengapa? apakah aku salah lihat?

Andai aku bisa berbicara pada peta, aku ingin bertanya mana yang lebih berat? Dunia atau rindu?


Rasa inisudah tak lagi terkatakan, kesendirianku, aku menjaga untuk seserorang yang aku yakin dia juga menunggu.
Teh.. Aku rindu bukan harumnya, tapi aku rindu pada yang meminumnya. Disudut pojok, dipenghujung kedai merah aku s'lalu melihatnya bersama seseorang. Aku tak tahu itu siapa..
Malam yang diiringi dengan iringan musik gamelan membuatku menjauh dalam keheningan ke suatu tempat yang mungkin aku sendiri yang tahu. Berjalan aku menyusuru 1 kilo meter tanpa rasa lelah, ku lihat dia ada disana melihatku, menungguku. Aku tak sadar.


Jauh? Bukan masalah bagiku. Aku mau mencoba.. Aku yakin aku tak mampu..

Dibulan ketujuh tahun ini..
Aku belum terfikir mengisahkan secarik note untuk semesta yang dirindukan , hilanglah 2 minggu dalam bulan itu cerita dengan kehampaan ruang blackhole. Minumlah segelas kopi hangat sejenak, aku ingin berbagi cookies untukmu. Aku harap kepahitan itu terasa sedikit sugarlovely.

25
"Tepat 1 minggu aku memiliki pengalaman baru di dunia kerja. Ternyata sangat menarik, tapi.. tak terbendung kekosongan hati ini tanpa semesta yang menemani. Aku memiliki ketertarikan baru disini, kamu tau aku suka banget sama mesin ketik. Aku mulai terfikir tentang rindu yang tertuliskan untuk semesta yang jauh disana.. Kamu tau titanic tidak seberat kapalku yang berlabuh, semesta"

26
"Hari ini virus menyerangku! Hey menjauhlah! aku bisa membantaimu! Ntah Virus Hepatitis atau Virus Influenza . Kayaknya Virus Hepatitis hinggap, karena aku hatiku dirindukan semesta."

27
"Labilers, ya aku seorang manusia labil. Saat aku lahir kedunia saja aku bingung, ingin keluar atau tetap didalam saja. Dengan banyak pilihan ku putuskan terpaksa keluar. Ups, bukan itu. Hari ini aku happy tapi aku lagi sedih. Semesta sedang sibuk dengan tugasnya, aku belajar untuk mengerti saja. Semesta aku rindu! Semesta, Lihatlah! aku akan menemuimu melewati ruang waktu itu"

28
"Mornin; Saturday .. alarm berbunyi menghantarkanku pada suasana sabtu pagi. Chocolate bercampur dengan Caramell menghiasi pagi ini tanpa senandung tangisan awan. Diam , Merenung tanpa kegiatan. I am Thinking bout u.. Lalallalalala"

29
"Semesta jangan biarkan sakit ini menyerangku, apakah kamu sakit semesta? aku merasakannya"

31
"Semesta, Mengapa kamu tidak menjawab? Aku khawatir. Mengapa jauhmu sulit untuk aku jangkau? Lipatan Tanganku ku titipkan pada penciptaMu, semesta. Semesta, aku rindu merawatmu. Aku ingin menemui ketempatmu. Mengapa dilarang? Apakah belum waktuku?"


   2 (Pulau+Iman+Tempramen) = 1 + Cinta   Cinta kita ternyata beda Agama, apa mungkin Tuhan punya rencana? Awalnya biasa, aku me...